August 4, 2025
Metode pelumasan roda gigi industri secara langsung memengaruhi efisiensi operasional, tingkat keausan, dan masa pakai roda gigi tersebut. Tergantung pada jenis roda gigi, lingkungan kerja, dan kondisi beban, metode pelumasan umum terutama meliputi hal-hal berikut:
1. Pelumasan percikan (pelumasan bak oli)
a) Prinsip: Bagian roda gigi direndam dalam oli pelumas, dan ketika berputar, ia mendorong oli untuk memercik ke permukaan permesinan dan bagian lainnya.
b) Skenario yang berlaku:
- Kotak roda gigi tertutup berukuran kecil dan sedang (misalnya, peredam, kotak roda gigi).
- Kecepatan putaran sedang (biasanya kecepatan linier < 12m/s).
c) Keuntungan: Struktur sederhana, perawatan mudah, biaya rendah.
d) Kerugian: Busa mudah terbentuk pada kecepatan tinggi, dan suhu oli dapat naik.
2. Pelumasan sirkulasi paksa (pelumasan injeksi tekanan)
a) Prinsip: Setelah memberikan tekanan pada oli pelumas melalui pompa oli, oli tersebut langsung disemprotkan ke area permesinan roda gigi melalui nosel.
b) Skenario yang berlaku:
- Roda gigi berkecepatan tinggi, tugas berat (misalnya, kotak roda gigi tenaga angin, roda gigi pabrik penggilingan).
- Peralatan yang beroperasi pada suhu tinggi atau besar.
c) Keuntungan:
- Efek pendinginan yang baik, cocok untuk kondisi kerja berkecepatan tinggi dan beban tinggi.
- Kontrol volume oli yang tepat mengurangi gesekan dan keausan.
d) Kerugian: Sistemnya kompleks, memerlukan pompa oli, filter, dan perangkat pendingin.
3. Pelumasan kabut oli
a) Prinsip: Gunakan udara terkompresi untuk mengatomisasi oli pelumas dan membentuk tetesan oli kecil yang disemprotkan ke permukaan roda gigi.
b) Skenario yang berlaku:
- Roda gigi berkecepatan tinggi (kecepatan linier > 15m/s).
- Suhu tinggi atau situasi di mana pelumasan percikan sulit dilakukan.
c) Keuntungan:
- Volume oli terkontrol, mengurangi panas gesekan dan konsumsi energi.
- Cocok untuk roda gigi terbuka (seperti beberapa peralatan pertambangan besar).
d) Kerugian: Membutuhkan sistem udara terkompresi, biaya perawatan tinggi.
4. Pelumasan gemuk (pelumasan gemuk)
a) Prinsip: Gemuk semi-padat digunakan, yang diisi oleh pelumas manual atau otomatis.
b) Skenario yang berlaku:
- Roda gigi yang beroperasi pada kecepatan rendah, beban berat, atau secara intermiten (misalnya, derek, roda gigi ekskavator).
- Penyegelan yang buruk atau seringnya penggantian oli.
c) Keuntungan:
- Penyegelan yang baik untuk mencegah kontaminan masuk.
- Interval perawatan yang panjang untuk lingkungan yang keras (misalnya debu, kelembapan).
d) Kerugian: pendinginan yang buruk, mudah hilang atau mengkarbonisasi pada kecepatan tinggi.
5. Pelumasan dengan meneteskan oli
a) Prinsip: Teteskan oli pelumas secara perlahan ke permukaan roda gigi melalui cangkir oli atau penetes.
b) Skenario yang berlaku: Roda gigi terbuka untuk kecepatan rendah dan beban ringan (misalnya beberapa rantai penggerak, mesin kecil).
c) Keuntungan: Sederhana dan ekonomis, cocok untuk kebutuhan pelumasan kecil.
d) Kerugian: Kontrol oli yang tidak stabil, mudah terbuang atau pelumasan yang tidak mencukupi.
6. Pelumasan padat (kondisi khusus)
a) Prinsip: Gunakan grafit, molibdenum disulfida, dan pelumas padat lainnya untuk melapisi atau menanamkan pada permukaan roda gigi.
b) Skenario yang berlaku:
- Lingkungan ekstrem (suhu tinggi, vakum, korosi kuat).
- Situasi di mana pelumas cair tidak dapat digunakan (seperti beberapa roda gigi dirgantara).
c) Keuntungan: Tahan suhu tinggi, tahan korosi, tidak ada risiko kebocoran.
d) Kerugian: koefisien gesekan tinggi dan kapasitas dukung yang terbatas.
Metode pelumasan roda gigi industri perlu dipilih sesuai dengan kecepatan putaran, beban, lingkungan kerja, dan biaya perawatan. Pelumasan yang tepat tidak hanya mengurangi keausan dan kebisingan, tetapi juga secara signifikan memperpanjang umur roda gigi. Memeriksa secara teratur kondisi oli (seperti viskositas, kontaminasi) dan menggantinya tepat waktu adalah kunci untuk memastikan pelumasan yang efektif.